Bekasi – KOMSOS Keluarga adalah penggenapan janji Tuhan. Tempat dimana kami mempraktekkan anugerah Tuhan kepada satu sama lain, tempat untuk bertumbuh, mengasihi, menerima perbedaan, kekurangan, dan saling mengampuni. Orang yang kamu nyaman berada disekitar mereka dan bisa menjadi diri sendiri. Hubungan dimana waktu tidak berpengaruh.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir Zaman”. (Matius 28:19-20)
Program karya Pelatihan dan Kaderisasi (PEKAD) bekerjasama dengan SKK, Asak, Liturgi, WKRI dan umat St. Mikael Kranji telah menyelenggarakan Membingkai Rumahku, Surgaku - Menjadi Sahabat Anak di Era Digital , melalui virual zoom yang diikuti oleh 92 Akun.
“Sebagai orangtua kita harus mengatahui bahwa digital ini sebagai alat, bisa mendapatkan bimbingan dan arahan kepada anak sehingga dapat bertumbuh dengan baik dan bersama perkembangan teknologi dengan baik dan bijak. Dewan Paroki Kranji”, hal ini disampaikan oleh Dewan Paroki Kranji, Yustinus pada pembukaan webinar, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Lebih lanjut disampaikan oleh Yustinus, kita sebagai orangtua terus untuk mengupdate informasi terkait digitalisasi sehingga kita dapat menjadi teman dan rekan anak-anak kita, mereka harus menggunakan alat teknologi.
Hal senada disampaikan Narasumber Ratih Ibrahim, MM, Psikolog Klinis, Orangtua perlu sehat, secara fisik dan mental agar bisa tetap tenang, percaya diri dan memberikan pengasuhan secara optimal bagi anak. Untuk menciptakan keluarga unggul dan menjadikan anak unggul, peran orangtua menjadi contoh hidup, role model, teladan dan panutan bagi anak karena orangtua merupakan guru pertama dan panutan anak.
Sementara itu Dionisius Bowo Purnomo, M.Sn sebagai moderator, juga menegaskan bahwa:
1. Subyeknya sangat relevan dengan keseharian kita saat ini. Bagaimana membangun iklim yang sehat, relasi orangtua dan anak-anak di era digital ini.
2. Kata kuncinya adalah menjadi sahabat memberi teladan bukan sekedar mengatur atau mengajari anak. Tentu kasih harus menjadi dasarnya.
3. Next, kita membutuhkan profesional seperti ibu Ratih ini bukan hanya pastoral, biar secara sustain bisa mendampingi keluarga-keluarga di lingkungan kita.
Penulis : Yuliana Triyani