Latar Belakang
Anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi (keluarga pra-sejahtera) umumnya memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Sebagian besar ketika dewasa mereka akan tetap miskin (hasil temuan riset SMERU, 2019). Persoalan-persoalan terkait lain, adalah pola asuh orang tua yang cenderung otoriter/reaktif/permissif, modal sosial yang terbatas, dan seterusnya juga memiliki andil. Dari persoalan-persoalan tersebut, menimbulkan efek domino dengan munculnya permasalahan-permasalahan lain, misalnya: perkembangan anak, anak-anak ini akan cenderung malas, berontak, atau malah menjadi minder. Dan berikutnya, jika anak-anak ini terjun dalam lingkungan sosial yang salah, bisa menimbulkan problem kriminalitas di kemudian hari. Dalam masa perkembangannya, anak-anak ini perlu dikenalkan dengan Konsep Diri. Harapannya, dengan mengenal konsep diri, anak-anak bisa memahami pribadinya masing-masing, menentukan tujuan hidup, dan merencanakan apa-apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan hidup tersebut.
Anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi (keluarga pra-sejahtera) umumnya memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Sebagian besar ketika dewasa mereka akan tetap miskin (hasil temuan riset SMERU, 2019). Persoalan-persoalan terkait lain, adalah pola asuh orang tua yang cenderung otoriter/reaktif/permissif, modal sosial yang terbatas, dan seterusnya juga memiliki andil. Dari persoalan-persoalan tersebut, menimbulkan efek domino dengan munculnya permasalahan-permasalahan lain, misalnya: perkembangan anak, anak-anak ini akan cenderung malas, berontak, atau malah menjadi minder. Dan berikutnya, jika anak-anak ini terjun dalam lingkungan sosial yang salah, bisa menimbulkan problem kriminalitas di kemudian hari. Dalam masa perkembangannya, anak-anak ini perlu dikenalkan dengan Konsep Diri. Harapannya, dengan mengenal konsep diri, anak-anak bisa memahami pribadinya masing-masing, menentukan tujuan hidup, dan merencanakan apa-apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan hidup tersebut.
Konsep Diri
Konsep diri secara psikologis memiliki dua aspek yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri dan sesuatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang diri sendiri, yaitu karakteristik fisik, sosial, psikologis, emosional, prestasi, dan aspirasi. Secara operasional konsep diri didefinisikan menjadi 2 citra, yaitu:
Pengembangan Diri
Pada tahun ini, ASAK Kranji bekerjasama dengan beberapa dosen BINUS dan OMK Kranji, meramu sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak-anak ASAK. Pelatihan ini kami sebut “MEMBANGUN KONSEP DIRI”. Pelatihan ini akan terbagi dalam 5 modul/pertemuan. Kegiatan ini akan diselenggarakan secara tatap muka, dan interaktif. Kami berharap, tidak hanya anak-anak ASAK kita saja yang berkembang, tetapi OMK yang turut menjadi fasilitator akan berkembang bersama-sama.
Konsep diri secara psikologis memiliki dua aspek yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri dan sesuatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang diri sendiri, yaitu karakteristik fisik, sosial, psikologis, emosional, prestasi, dan aspirasi. Secara operasional konsep diri didefinisikan menjadi 2 citra, yaitu:
- Citra fisik: ciri fisik
- Citra psikologis: pikiran, perasaan dan emosi. Citra psikologis inilah yang berdampak pada adaptabilitas diri, sifat-sifat, kemampuan, juga kepercayaan diri
Pada tahun ini, ASAK Kranji bekerjasama dengan beberapa dosen BINUS dan OMK Kranji, meramu sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak-anak ASAK. Pelatihan ini kami sebut “MEMBANGUN KONSEP DIRI”. Pelatihan ini akan terbagi dalam 5 modul/pertemuan. Kegiatan ini akan diselenggarakan secara tatap muka, dan interaktif. Kami berharap, tidak hanya anak-anak ASAK kita saja yang berkembang, tetapi OMK yang turut menjadi fasilitator akan berkembang bersama-sama.
Bagi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang ingin terlibat atau tertarik untuk mengetahui lebih lanjut informasi kegiatan yg akan diselengararakan ini, bisa menghubungi Bpk. Priyo/0819-0505-4710, Sdri. Yulia/0812-1854-423.