Sabtu 29 Januari 2022, bertempat di Ruang GKP St.Mikael Kranji, beberapa perwakilan umat yang menjadi pengurus lingkungan Gregorius 1 sd Gregorius 5 berkumpul. Pagi itu, sekitar jam 10.00 sd 14.30, semua tim karya lingkungan dan wilayah mendapatkan pembekalan untuk menjadi pelayan di lingkungan masing-masing agar lebih baik selain pembekalan untuk Tim Karya lingkungan dan wilayah, peserta juga mendapatkan pelatihan untuk menjadi pemandu kitab suci yang baik.
Pelatihan ini diadakan oleh wilayah Gregorius bekerjasama dengan Seksi Pekad & Litbang Paroki Kranji. Acara yang diawali dengan sambutan dari Romo Anselmus Selvus Wege SVD dilanjutkan dengan penjelasan dari Bapak Petrus Bambang selaku wakil DP. Dalam kata sambutannya, Romo mengingatkan kembali bahwa gereja yang sesungguhnya adalah umat basis yang ada di setiap lingkungan, maka dari itu, jika kita sudah dipilih menjadi pelayan umat maka kita harus melayani dengan baik agar umat juga bisa berkembang.
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 25 orang merupakan perwakilan dari setiap lingkungan Gregorius. Acara yang ada terbagi dari 2 sesi. Sesi Pertama, Ibu Elisabeth Sudarmi dari Seksi Pekad memberikan pembekalan ke seluruh Tim Karya lingkungan dan wilayah bagaimana kita menjadi pelayanan umat yang baik dan sejalan dengan arahan dasar pastoral. Dalam sesi ini, ibu Eli menjelaskan bahwa untuk menjadi pelayan yang baik kita harus selalu menyertakan 4 unsur yaitu sinergis, dialogis, partisipatif, dan transformatif. Keempat unsur ini harus selalu kita pegang dan saat ini pun gereja katolik mulai berbasis data.
Sebelum penutupan, Ibu Retno Tyas selaku Seksi Litbang menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini akan dilakukan kegiatan pra rembug wilayah yaitu di mana setiap perwakilan lingkungan mulai mencari kekuatan yang sudah dimiliki dalam setiap lingkungan. Proses persiapan untuk rembuk wilayah di wilayah. Tahapan-tahapannya diawali dari Lingkungan. Tidak hanya kekuatan saja yang perlu dilihat tetapi lingkungan juga harus menemukan keunikan di lingkungannya. Keunikan yang dimaksud adalah keunikan apa saja yang dimiliki termasuk yang sederhana sekalipun. Setelah itu, dibuat rumusan dan mulai merencanakan kegiatan yang ada. Setelah pra rembug akan dilakukan kegiatan rembug wilayah.
Kegiatan yang ditutup sekitar jam 14.30 membuat peserta tidak bosan karena dengan metode sharing peserta merasa dilibatkan sehingga waktu yang ada tidak terasa. Salah satu harapan umat, kegiatan pelatihan seperti ini perlu diadakan lagi dan jika bisa harus menjaring anak muda. Semoga.