 |
Salah satu bentuk persiapan yang biasa dilakukan menurut kebiasaan yaitu menerima sakramen tobat atau biasa dikenal dengan pengakuan dosa. Sebelum menerima sakramen tobat, sewajarnya umat mengikuti ibadat tobat terlebih dahulu. Menurut kebiasaan, ibadat tobat ini dipimpin oleh prodiakon. Berkenaan dengan hal tersebut, maka prodiakon pun juga perlu melakukan persiapan sebelum memimpin ibadat tobat.
Oleh karena itu, tepat hari Minggu (21/11/2021) siang telah dilaksanakan pertemuan pleno prodiakon. Pertemuan pleno ini bertujuan untuk memberi pengarahan bagi prodiakon dalam memimpin ibadat tobat. Dalam pertemuan tersebut juga, para anggota prodiakon diberikan pengarahan mengenai liturgi misa Malam Natal. Jadwal penugasan prodiakon pun juga turut disampaikan dalam pertemuan pleno ini. Tujuannya penyampaian jadwal ini agar prodiakon bisa benar-benar berkomitmen secara penuh dan bertanggung jawab akan tugas-tugasnya.
Pertemuan pleno ini dihadiri oleh 40 orang anggota prodiakon. Romo Rido Eduard Simatupang, SVD, selaku romo moderator liturgi pun turut hadir dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada seluruh anggota prodiakon. Dalam pengarahannya, Romo Rido juga menekankan bahwa seluruh prodiakon perlu juga mengadakan rekoleksi sebagai sarana penyegaran diri sehingga prodiakon pun senantiasa dapat memberikan pelayanan yang tidak hanya minimalis tetapi maksimalis.
Pertemuan Pleno ini pun berlangsung selama 1,5 jam. Secara keseluruhan, pertemuan yang bertempat di Graha St. Mikael, Kranji ini diikuti secara penuh oleh anggota prodiakon yang hadir. Seluruh rangkaian pertemuan ini pun dibawakan langsung oleh pengurus prodiakon Paroki Kranji Santo Mikael. Diharapkan, dengan pertemuan ini, anggota prodiakon benar-benar siap dalam menjalankan tugas pelayanannya baik pada saat ibadat tobat di masa Adven maupun pada saat misa Malam Natal nanti.
Penulis: Yohanes MD
Foto: Johannes AH